Pages

Penjilat

Senin, 05 November 2012

Lidah-lidah jalang memecah pagi.
Remukkan pesakitan-pesakitan
Menanti, meraung kelaparan.
Dahaga terpenjara oleh kucuran air peluh
Tak mungkin dijilati.

Lidah-lidah jalang membungkus terik
Membagi hati dan tak sepenuh hati
Tetap saja meretakkan kristal biasan
Embun telah menguap
Apa harus kembali menjilat?

Lidah-lidah jalang bersilat
Merayu dengan bujukan licik
Jangankan bergerak, bergetar pun tidak
Bulir bening menari di sepasang jendela kecil
Menanti tertumpah. Dia keluar dan habis perkara. Kalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

WHAT TIME IS IT?

Tags

Most Reading

VISIT

Followers