Aku bukan tak ingin mendengar
Seperti duri-duri tajam saja yang mengalun di kuping
Ini tidak sama halnya ketika aku menyayat dengan gertak
Lebih pedih.
Percuma membual
Kau sendiri tak mampu lepas dari kerangkeng sajak-sajak hitam
Aku malu. Tapi kau tak lebih dari setangkai putri malu.
Laki-laki berkedok.
Hmm. Setiap langkah berbalik memesona
Tak luput kata yang terurai indah
Kuberi garis merah. Lurus menghiasi hitam itu
Nampak lebih baik. Hentikan pembicaraan ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar