Oleh: Muhajir
di pelipir jalan persinggahanmu
bergeming memanggul beban jiwa
memagut malam yang tiada suam
bergeming memanggul beban jiwa
memagut malam yang tiada suam
ah, baju dan kulitmu yang tipis kumal digerayangi angin malam
masih tangguhka kesabaranmu menahan siksa semesta
sementara harapan yang kau pagut belum megar
masih tangguhka kesabaranmu menahan siksa semesta
sementara harapan yang kau pagut belum megar
seandainya saja tak ada lagi jiwa-jiwa peka
akankah kau masih bertahan dipelipir jalan
melebur bersama malam dan ketakpastian hidup
akankah kau masih bertahan dipelipir jalan
melebur bersama malam dan ketakpastian hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar