Yupp…kembali membuka layar yang berisi lembaran putih dan masih kosong kemudian memulai!
Hmmm…ku
coba memutar kembali memori beberapa hari yang lalu, memadukannya
dengan memori-memori beberapa tahun yang lalu ketika hari-hari lebih
banyak ku lalui di rumah bersama ayah dan ibu. Tapi sebelum lanjut saya
ambil minum dulu ya..haus nih! hehehe..
Oke..lanjut..kalian tentunya pernah melihat bayi yang mungil, bersih dan tak berdosa yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang balita, remaja dan kemudian menjadi dewasa seperti kita-kita ini! Bayi lucu yang baru lahir apabila dipandangi memang memberikan kesan tersendiri. Kehadirannya membawa kebahagiaan bagi semua orang yang menantinya terutama kedua orang tuanya. Hmm…alangkah damainya ketika kita menyaksikan seorang ibu memandangi wajah bayinya yang baru dia lahirkan sembari tersenyum dan memberikan sebuah ciuman yang hangat pada bayi mungilnya itu. Eitss…tapi kalian tak perlu iri kawan..! Kita juga pernah berada pada posisi dan situasi itu, ketika dulu ibu kita tanpa rasa lelah mecurahkan kasih sayangnya mulai saat kita dikandung, dilahirkan, dirawat, dibesarkan hingga kita bisa seperti sekarang ini. Sweet memory…moment-moment itu berlalu dan tidak terasa kita sekarang sudah sebesar ini. Hehehe..
Oke..lanjut..kalian tentunya pernah melihat bayi yang mungil, bersih dan tak berdosa yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang balita, remaja dan kemudian menjadi dewasa seperti kita-kita ini! Bayi lucu yang baru lahir apabila dipandangi memang memberikan kesan tersendiri. Kehadirannya membawa kebahagiaan bagi semua orang yang menantinya terutama kedua orang tuanya. Hmm…alangkah damainya ketika kita menyaksikan seorang ibu memandangi wajah bayinya yang baru dia lahirkan sembari tersenyum dan memberikan sebuah ciuman yang hangat pada bayi mungilnya itu. Eitss…tapi kalian tak perlu iri kawan..! Kita juga pernah berada pada posisi dan situasi itu, ketika dulu ibu kita tanpa rasa lelah mecurahkan kasih sayangnya mulai saat kita dikandung, dilahirkan, dirawat, dibesarkan hingga kita bisa seperti sekarang ini. Sweet memory…moment-moment itu berlalu dan tidak terasa kita sekarang sudah sebesar ini. Hehehe..
Huft…jadi tersentuh ketika
beberapa hari yang lalu mengunjungi sebuah rumah sakit. Tahu tidak kawan
apa yang saya saksikan di rumah sakit?! Perjuangan para ibu untuk
melahirkan seorang malaikat kecil ke dunia. Betapa beratnya perjuangan
yang harus ia lalui, menahan rasa sakit, perasaan takut yang sudah tak
di indahkannya demi melahirkan buah hatinya bahkan ada kalanya harus
mempertaruhkan nyawa. Yaaa….perjuangan itu pun yang harus ibu kita lalui
ketika melahirkan kita. Melihat perjuangan dan mendengar cerita dari
salah seorang ibu yang baru saja melahirkan seorang anak. Sungguh
berat..betul-betul berat..!!
Keesokan harinya mama
tiba-tiba nelpon pagi-pagi, mungkin mau bangunin anaknya gara-gara
kuliah pagi minggu lalu nyaris telat. Tapi sepertinya mama bukan takut
anaknya telat melainkan takut anaknya ngebut lagi di jalan gara-gara
takut telat. Rasa khawatir tiba-tiba menghinggapi mama ketika mendapati
suara lemas anaknya saat mengangkat telpon. Pagi itu anak tersebut
memang sedang kurang enak badan, malamnya sempat demam. Mama meyuruh
anaknya itu untuk istirahat, kalaupun harus ke kampus sebaiknya jangan
naik motor sendiri tapi diantar. Betapa khawatirnya seorang ibu pada
anaknya padahal anaknya yang sudah mahasiswa ini sebenarnya hanya
terserang flu berat. Hari itu keadaan anaknya tetap dipantau sampai dia
yakin bahwa anaknya akan baik-baik saja. Hmmm…mama..kasihmu tak akan
pernah habis untuk anakmu, tapi anakmu tak tahu dengan apa ia membalas
semuanya dan memang apapun yang ia lakukan tak akan pernah cukup untuk
membalas kasih sayang mu yang tulus!
Teringat
kata-kata tante “Lihat betapa sayangnya ibu mu padamu! Makanya kamu
jangan nakal!” (hehehe..) Mmmm…tidak tahu sudah berapa banyak dosa yang
kita perbuat pada ibu kita, tidak tahu sudah berapa kali kita menyakiti
perasaannya dan sudah kesekiankalinya bantahan demi bantahan kita
lontarkan pada ibu kita. Tapi kita juga tak mampu menghitung berapa
banyak maaf yang ia berikan untuk kita, tidak tahu berapa banyak dosa
kita yang telah terlupakan oleh ibu. Jadi pengen dengar lagu “Ibu”
(Haddad Alwi feat Farhan), putar dulu ah...!!
bersinar kau bagai cahaya
yang selalu beriku penerangan
selembut sutra kasihmu ’kan
selalu rasa dalam suka dan duka
kaulah ibuku cinta kasihku
terima kasihku takkan pernah terhenti
kau bagai matahari yang selalu bersinar
kaulah ibuku cinta kasihku
terima kasihku takkan pernah terhenti
kau bagai matahari yang selalu bersinar
sinari hidupku dengan kehangatanmu
bagaikan embun kau sejukkan
hati ini dengan kasih sayangmu
betapa kau sangat berarti
dan bagiku kau takkan pernah terganti
kaulah ibuku cinta kasihku
pengorbananmu sungguh sangat berarti
sinari hidupku dengan kehangatanmu
Rasanya
mau menitihkan air mata, ingat mama di rumah. Kawan..sayangilah ibu
kita..marilah kita berusaha untuk menjaganya, menjaga apapun yang ada
pada dirinya. Saat khilaf menghampiri kita, sadarilah kesalahan kita,
ulurkan tangan pada ibu dan ciumlah tangannya kemudian peluklah ia maka
kedamaian dan ketenangan yang tak terkira akan kau rasakan (Teringat
ketika ayah menyuruh anaknya meminta maaf kepada mamanya, mencium
tangan mama dan memeluknya setelah melakukan sebuah kesalahan pada
mama). Kawan.. lakukanlah yang terbaik untuk ibu kita karena ia
selalu memberikan yang terbaik untuk kita tanpa pamrih, dengarkan dan
amalkan setiap petuahnya selagi ia masih ada di dekat kita karena begitu
banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita, yang ingin
merasakan kehadiran,kasih sayang dan dekapan hangat seorang ibu namun
ibu tak ada di sampingnya dan ia hanya bisa memendam rindu.
dedicated to all mothers in the world
especially for my mom
Makassar, 12 November 2011
Makassar, 12 November 2011